Budaya positif cerminan kepribadian
Penulis: Megawati, S.Pd
Sekolah menjadi tempat siswa mendapatkan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sekolah sebagai wadah menciptakan dan membentuk karakter atau kepribadian siswa dan banyak yang bisa didapatkan sebagai bekal masa depan anak bangsa. Tentunya sekolah harus mampu mendukung dan memfasilitasi segala bentuk kebutuhan murid selama menempuh pendidikan di sekolah. Dukungan penuh dari orang tua tentunya mampu mempermudah guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Lingkungan sekolah yang positif menjadi salah satu cerminan siswa untuk berperilaku positif. Segenap warga sekolah harus mampu menunjukkan perilaku positif secara individual. Jika perilaku warga sekolah positif maka akan berdampak positif pula bagi siswa. Penerapan budaya positif di sekolah sesuai filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan yang berpihak pada murid, maka seorang pendidik harus mempunyai strategi dalam menumbuhkan lingkungan yang positif. Lingkungan yang aman dan nyaman akan memberikan murid kebebasan untuk berproses, sehingga mampu menerima atau menyerap suatu pembelajaran.
Budaya positif akan tumbuh dan berkembang jika terjalin kolaboratif antar warga sekolah. Untuk menanamkan nilai-nilai positif pada siswa maka perlu adanya contoh kyata dari seorang guru. Guru itu bukan Hanya diguguh tapi ditiru. Siswa akan bercermin kepada gurunya sosok yang hampir setiap hari ditemuinya. Jika ingin ditiru oleh siswa maka tanamkanlah budaya positif walau hanya sebesar biji dzzahrah.
Berikut budaya positif yang bisa diterapkan di sekolah :
1. Salah satu nilai dari Guru penggerak yaitu melayani murid dengan lebih baik adalah nilai “Kolaboratif”. Kolaboratif adalah sebuah nilai yang sangat penting dimiliki oleh seorang guru. Guru yang memiliki nilai kolaboratif mampu membangun rasa saling percaya dan saling menghargai, serta mengakui dan mengelola kekuatan serta perbedaan peran tiap pemangku kepentingan di sekolah, sehingga tumbuh semangat saling mengisi, saling melengkapi. Adapun penerapan nilai tersebut di sekolah adalah * Saya berkolaborasi dengan rekan serumpun mata pelajaran untuk merencanakan pembelajaran, berbagi ide dan strategi yang akan diterapkan pada proses pembelajaran ataupun berdiskusi dalam memecahkan masalah masalah yang dialami pada saat PBM * Menjalin komunikasi yang baik dengan dengan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dan mewujudkan tercapaianya profil pelajar Pancasila. * Terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengembangan kurikulum, komunitas belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah serta kegiatan pengembangan ekstrakurikuler.
2. Kegiatan di sekolah yang anggap sebagai contoh penerapan budaya positif :
1) Melakukan asesmen diagnostic di awal pertemuan untuk lebih memahami kondisi, karakteristik , potensi, minat dan pengetahuan awal murid sehingga terwujud wellbeing dalam ekosistem Pendidikan di sekolah.
2) Melaksanakan tugas piket dengan datang lebih awal ke sekolah untuk menjemput murid sebagai bentuk pemberian keteladanan dalam hal kedisiplinan.
3) Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minat murid. Kegiatan ekstrakurikuler ini akan membantu murid menemukan bakat, minat, dan potensi mereka di luar kurikulum akademik
* 4) Peningkatan profesionalisme guru melalui seminar dan workshop yang dilaksanakan 2x dalam 1 semester.
5) Kegiatan bincang pendidik yang dilaksanakan setiap 1 kali seminggu untuk berbagi praktik baik sesam guru serta menjadi sarana untuk mengevaluasi pembelajaran dan membicarakan kendala-kendala yang dialami dalam proses belajar mengajar.
6) Pembiasaan setiap hari jumat yakni : 1. Jumat beriman , Minggu 1 dan Minggu keempat( sholat dhuha, dzikir bersama, Tadarus, marawis, Qasidah, sedekah ) 2. Jumat sehat , Minggu kedua ( senam bersama dan jalan sehat dilakukan sesuai jadwal secara bergantÃan ) 3. Jumat bersih, Minggu ketiga ( membersihkan lingkungan sekolah, merawat tanaman).
7) Membentuk pengurus kelas dan memberikan kepercayaan kepada para pengurus yang terpilih dalam merancang dan melaksanakan program kelas berdasarkan hasil kesepakatan kelas. Kegiatan ini membantu untuk mewujudkan kepemimpinan murid, sehingga mereka merasa kompeten, percaya diri, mandiri, dan merasa dicintai.
8). Dalam rangkah sekolah sehat setiap hari Rabu secara bergantian dan terjadwal pelaksanaan makan buah, makan telur ayam kampung atau telur puyuh, sarapan sehat dan makan bubur kacang hijau, sebagai bentuk penananman sehat gizi.
9). Pembinaan sehat fisik setiap hari Sabtu dengan melakukan kegiatan sehari bermain di luar kelas dengan memperkenalkan permainan tradisional dan senam berama.
10). Bekerja sama dengan dinas kesehatan khususnya Puskesmas setempat dalam mleaksanakan sehat imunisasi dengan rutin 4x dalam setahun.
11). Lomba Ajang kreativitas siswa yang dilaksanakan tiap tahun, merupakan kegiatan rutin di sekolah kami. Kegiatan ini dilaksanakan oleh siswa dan didampingi oleh guru guru. Tujuan kegiatan ini adalah ajang pencarian bakat (identifikasi bakat dan potensi dari murid murid SD yang merupakan calon input yang akan masuk di sekolah kami) dan sekaligus juga sebagai ajang promosi sekolah. Kegiatan ini juga membantu untuk mewujudkan kepemimpinan murid.
12). Setiap anak membawa kantong plastik (kresek) agar bisa dijadikan sebagai wadah sampah mereka, kemudian sampah yang dodałam kresek tersebut dibawa pulang oleh siswa.
13). Melakukan kesepakatan bersama dengan membuat keyakinan kelas dan keyakinan sekolah.